
TRADISI POHAMBA-HAMBA DALAM MEMBUKA LAHAN PERTANIAN PADA MASYARAKAT DESA SANDI KECAMATAN KALEDUPA SELATAN KABUPATEN WAKATOBI
Mahasiswa: ARDIN
Dosen Pembimbing: Prof. Dr. H. Nasruddin Suyuti, M.Si., & Dr. Akhmad Marhadi, S.Sos., M.Si
Tahun: 2020
Abstrak:
ABSTRAK ARDIN (N1A114085) TRADISI POHAMBA-HAMBA DALAM MEMBUKA LAHAN PERTANIAN PADA MASYRAKAT DESA SANDI KECAMATAN KALEDUPA SELATAN KABUPATEN WAKATOBI. pembimbing satu Prof.H.Nasruddin Suyuti,M.Si Pembimbing dua Dr Akhmad Marhadi,S.Sos.,M.Si penelitian ini merupakan kegiatan pembersihan kebun biasanya dilakukan oleh dua sampai lima orang, bahkan lebih. Kegiatan ini juga dilakukan oleh perempuan. Kegiatan pohamba-hamba biasanya dilaksanakan selama dua sampai tiga jam seharian berganti-gantian. Tradisi ini masih terus dilakukan hingga kini dengan tujuan menjalin kekerabatan dan rasa kebersamaan. Sementara itu, proses tradisi pohamba-hamba dilakukan dari musyawarah para sesama petani yang didalamnya membahas mengenai penentuan orang yang akan ikut dan penetuan waktu. Tujuan penelitian mengetahui proses pelaksanaan dan fungsi tradisi pohamba-hamba dalam membuka lahan pertaian pada masyarakat di Desa Sandi Kecamatan Kaledupa Selatan Kabupaten Wakatobi. Penelitian Ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018. Penelitian ini menggunakan teori Struktural fungsionalisme dan metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Etnografi dengan pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik pengamatan (observation) dan wawancara mendalam (indepth interview). Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif. Pada umumnya sebuah pekerjaan terasa ringan bila dikerjakan secara bersama-sama. Hal tersebut juga menggambarkan tradisi pohamba-hamba yang memiliki fungsi untuk mempermudah pekerjaan saat pengolahan lahan. Tradisi pohamba-hamba juga dapat diartikan sebagai hubungan resiprositas, maka secara otomatis akan terjalin sistem kekerabatan antar sesama petani. Lanjut daripada itu, dalam melakukan aktivitas pengolahan lahan, para petani menggunakan peralatan yang sederhana seperti parang, cangkul dan celurit yang dugunakan sesaui kebutuhan. Sementara itu, cara manual dengan menggunakan tangan dilakukan hanya pada saat mencabut rumput alang-alang hingga akar-akarnya, sehingga akan membutuhkan waktu lama untuk kembali tumbuh. Kata Kunci : Gotong Royong, Lahan dan Kegiatan Pertanian